Sudah
terlalu banyak yang mendefinisikan takdir.
Dari
sebuah novel aku pernah membaca bahwa "takdir adalah ketetapan Tuhan yang
tak bisa diubah oleh tangan manusia." Lalu dari drama korea aku menemukan
definisi lain, katanya "meski aku mau atau tidak, kalau itu akan terjadi
pasti akan terjadi-orang-orang bumi menyebutnya "takdir" (Drama
korea "Who you came from the star)
Ya, semuanya
memang betul. Aku pun sangat setuju dengn kata-kata di atas. Lalu
menurutku sendiri? Baiklah, aku
hanya mencoba menuliskan apa yang ada di kepalaku saat ini.
Bagiku... Takdir
sangat sederhana. Mungkin sesederhana urusan perasaan yang selalu saja dibuat
ribet oleh manusia.
Takdir
itu...
Saat
aku sangat ingin masuk fakultas teknik
tapi malah terdampar di sospol, ilmu pemerintahan: sebuah jurusan yang sama
sekali tidak pernah kuinginkan sebelumnya. Sesuatu yang masih sangat tabu sekaligus
abstrak menurutku. Why? Karena aku benci tentang hal-hal berbau
politik. Aku sama sekali tidak paham dengn seluk-beluk dunia politik.
Singkatnya, aku tidak pernah tertarik dan sangat malas membahas sesuatu yang
berkaitan dengan politik. Masa bodoh dengan polotik, begitulah anggapanku
sebelumnya. Lalu... Aku sama sekali tidak menyangka bahwa takdir akan selalu
berhasil mengantarkanku ke pulau asing yang tidak pernah kurencanakan sebelumnya.
Entah apakah ini takdir baik atau takdir buruk bagiku. Yang kutahu, saat ini aku tengah berusaha menikmatinya. Bertanggungjawab atas pilihan yang sudah kuambil. Seperti yang dikatakan dalam buku Mimpi sejuta dollar dan filemnya Merry Riana "Bahwa hidup tidak hanya soal berhitung tapi bagaimna kita menyelesaikan apa yang sudah kita pilih"-sebuah kata-kata yang kemudian sangat memotivasiku saat lagi down dan merasa sangat ingin pindah jurusan.
Entah apakah ini takdir baik atau takdir buruk bagiku. Yang kutahu, saat ini aku tengah berusaha menikmatinya. Bertanggungjawab atas pilihan yang sudah kuambil. Seperti yang dikatakan dalam buku Mimpi sejuta dollar dan filemnya Merry Riana "Bahwa hidup tidak hanya soal berhitung tapi bagaimna kita menyelesaikan apa yang sudah kita pilih"-sebuah kata-kata yang kemudian sangat memotivasiku saat lagi down dan merasa sangat ingin pindah jurusan.
Kali ini takdir semakin membuatku merasakan bahwa
perjalanan hidup betul-betul sesuatu yang misterius. Bukan begitu?
Seringkali
apa yang terjadi tidak sesuai harapan. Itulah mengapa, salah satu prinsip hidupku "berusaha
memiliki hati yang selalu siap menerima dan berdamai dengan kenyataan yang ada." Karena takdir selalu saja tidak sejalan dengan keinginan kita. Berbagai
peristiwa 18 tahun terakhir hidupku telah mengajarkanku banyak hal salah
satunya tentang takdir. Bahwa aku hidup atas takdir yang sudah digariskan Tuhan
sejak aku belum melihat dunia.
Bahwa
hidup memang butuh penerimaan terhadap takdir yang di luar kendali manusia Yaa, karena
takdir tidak pernah peduli perasaan kita. Tanamkan ini kawan, karena sekali lagi,
takdir tidak peduli. Sama sekali tidak akan peduli kau sakit hati, kau
terluka, menangis bahkan frustasi sekalipun ia akan tetap memainkan perannya
menjalankan skenario-Nya.
Takdir
itu... Kebahagiaan dan juga kesedihan. Karena
hidup ini selalu seimbang. Pahami ini. Tuhan selalu adil. Termasuk dalam
urusan takdir. Lihatlah berbagai kejadian dari sudut pandang yang berbeda.
Temukan arti dari takdirmu dan kalaupun kau tidak menemukannya, cukup yakini bahwa sesuatu yang ada tidak mesti harus terlihat. Jika kamu ingin kebahagiaan, maka kamu juga perlu merasakan kesedihan agar kau tau makna dari kbahagiaan itu sendiri. Hal sederhana yang kadang kita diabaikan.
Takdir...
Saat
aku terlahir dari keluarga sederhana. Punya seorang Ayah dan Ibu yang sangat menyayangiku, orang
tua yang mengajariku banyak hal tentang hidup ini. Betul-betul sebuah takdir
bahagia yang dianugerahkan Tuhan untukku.
Tapi ternyata pada akhirnya aku sadar bahwa
takdir tentang kebahagiaan akan selalu beriringan dengn kesedihan. Ya, aku memahami kalimat ini saat sosok Ayah harus menemui takdir akhirnya di bumi ini. Dia pergi begitu saja meninggalkan
aku, mama dan kakak-kakaku.
Saat
itu kami smua harus menerima sebuah takdir yang tidak kami inginkan. Kenapa? kenapa
tiba-tiba takdir seolah menjadi tokoh antagonis? Aku berhasil menjawabnya sendiri.
Karena
takdir tidak pernah bertanya apakah aku siap atau tidak. Ia tidak peduli aku menerima atau tidak. Itulah salah satu bagian yang paling menyakitkan dari
takdirku. kehilangan seorang yang paling kucintai. Sepotong hati yang
pergi menyisahkan kesedihan dan air mata. Bahkan sampai saat ini, tiap kali
mengenangnya, perasaan sedih itu seperti
de javu bagiku.
Mama
slalu mengingatkan ikhlaskan apapun yang sudah menjadi takdirmu. Kuncinya
hanya ada pada "penerimaan." Terima kehadirannya. Berdamailah dengnnya. Meski
sakit hati, berusahalah untuk mengikhlaskannya. Sesuatu yang tidak akan pernah
bisa kita ubah. Takdir.
Buka
mata, perhatikan, ada banyak kebahagiaan di sekitar kita. Setiap orang berhak bahagia. Seluruh kejadian yang kita alami pasti mengandung hikmah. Tugas kita hanya mencari dan
menemukannya.
Sederhanakanlah
hidup ini dengan senantiasa pasrah pada ketetapan-Nya. Baik atau buruknya pasti
akan ada kebaikan yang terselip disana. Yakini ini.
Finally... Takdir...
Saat
aku bertemu mereka. Orang-orang yang tidak
pernah kukenal sebelumnnya.
Takdir...
Saat
aku menyukai seseorang yang tidak kuinginkan (entah maksudnya apa. haha)
seperti sebuah perasaann yang tiba-tiba muncul. Bikin galau, nah loh? kalau
yang terakhir ini, aku masih tidak yakin jika itu betul-betul bagian dari takdir, atau bisa jadi hanya sebuah kesalahan yang
tidak harus terjadi. Tapi mungkin juga, "takdir perasaan" #Lol
Entahlahh… silahkan interpretasikan sendiri.
Terlalu
banyak wujud dan defnisi takdir. Tapi menurutku, lebih baik jika kita memahaminya dari perjalanan hidup masing-masing karena itu akan semakin membuat kita paham
hakikat takdir itu sendirii
Aira
zakirah
--dialog
hati