Saturday, 5 March 2016

Tapi Tidak Kepada Selain Kamu




Begitu banyak hal yang ingin kusampaikan hanya kepadamu. Segalanya dari apa yang bisa kulihat, kudengar, juga apa yang tengah kurasakan. Tentang hangat mentari ataupun langit kelabu pagi ini.

Biar kuceritakan suatu siang di bawah terik matahari juga sore hari yang mengantarkanku pada lelah selepas beberapa rutinitas yang habis kutuntaskan. Ingin kukatakan beberapa kalimat di malam-malam saat aku hanya mampu menikmati hening sendirian, memeluk sepi di bawah langit-langit kamar yang tak jarang air mataku mulai mengalir karena sebab yang sederhana. Entah itu karena beberapa kenangan yang tiba-tiba menyeruak dari mana saja ataupun secangkir kopi yang membuat mata semakin menolak untuk segera terpejam. Dan hujan yang selalu saja datang tiba-tiba membuat segenap rasaku mulai ternarasikan bersama segenap rindu yang entah sampai kapan mampu kutahan dalam hening.

Ingin kuberitahukan padamu bahwa tulisanku selalu saja perihal dirimu yang tak pernah kau baca. Entah kenapa aku tak pernah kehabisan diksi menulis setiap inci tentang perasaan ini, bahkan terkadang sangat sulit menemukan akhir saat aku terlanjur merangkai aksara berbentuk tarian yang begitu menagih dan membutku enggan berhenti. Menciptakan sajak-sajak tentangmu membuatku seolah terhanyut ke sungai harapan. Tentang dirimu yang tak lelah kusemogakan pada semesta.

Aku hanya ingin berbagi Semua itu. Tapi tidak kepada selain dirimu. Sudikah kau berbagi waktu? Maukah kau mendengarkan setiap apa yang ingin kusuarakan? Ah, sepertinya kau enggan. Kau melemparkanku tatapan penolakan yang seketika membuatku bungkam. Dan setiap kata yang sebelumnya kuingin agar kau mendengarkan kini menguap entah kemana. Menyisahkan aku yang pada akhirnya hanya mampu berbicara pada dinding-dinding sunyi.

Kapadamu yang masih betah dalam ingatan. Maaf... Aku ingin berbagi rasa tapi tidak kepada selain kamu. Bolehkah?

#OneDayOnePost hari ke 5