Mengabdi pada
sepi-tenggelam dalam pelukan hening malam hari.
Suatu kondisi dimana
dirimu merasa terperangkap dalam setumpuk resah tak terdefinisi.
Saat kamu
betul-betul merasa sendiri, lalu seisi dunia seolah memainkan peran antagonis yang
membuatmu harus terpojok. Dilema, entah harus berbuat apa.
Saat kamu
kehilangan segala hal yang selalu kamu sebut sebagai alasan untuk tetap tersenyum.
Saat dunia seperti
tidak menyisahkan apapun selain sunyi yang setia disampingmu.
Saat senja yang
kau cintai tak lebih hanya sekedar warna jingga yang mulai kehilangan makna,
juga hujan yang berhenti membuatmu terpesona.
Saat kamu mulai
asing dengan kata "harapan” dan bahagia seperti terhapus dari kamus
hidupmu.
Saat kamu hanya
bisa terdiam menatap kosong langit-langit kamar, lalu kedua matamu menjadi
sembab oleh gerimis kecil yang membuat
basah pipimu.
Saat setiap inci dari
tubuhmu terasa menolak untuk digerakkan.
Saat tempat paling
nyaman hanyalah ruang kecil tanpa cahaya, dengan kesendirian sebagai pilihan
paling bijak menurut kepalamu yang entah logikanya dikemanakan.
saat itulah,
(mungkin) kamu tak berharap lagi untuk hidup.
--One Day One Post