Saat
sendiri, tak jarang kau merasa terjebak pada kenangan-kenangan yang membangkang.
Ia menolak terhapus. Tak peduli sekalipun kau sangat tak suka jika harus
mengingatnya. “Yang menyakitkan memang akan selalu membekas.” Mungkin seperti itulah konsep memory
manusia. Lalu dalam kesendirian itu, sepi seolah melemparmu ke dalam pusaran
waktu. Dunia terasa berputar mundur.
Sebut saja kau sedang dalam perjalanan menziarahi
masa lalu. Berbaliklah sebentar saja. Waktunya menyaksikan kilas balik sejarahmu.
Di masa lalu yang tak pernah bisa kau lupakan. Lihatlah apa yang pernah kau
lakukan kala itu. Mungkin kau pernah merasakan sedih berlipat-lipat atau
ketakutan untuk mengintip hari esok, juga harapan yang sudah hancur tak
berbentuk. Ingat, bagaimana pun mengerikannya saat itu, semuanya sudah berlalu.
Maka kenanglah setiap rasa sakit yang
pernah kau rasakan. Cobalah menyelami setiap luka dari beberapa potong kisah
yang sempat mencipta lara. Lalu menangislah jika itu akan membuat perasaanmu
lebih baik.
Kawan, Kita tak akan sekuat saat ini tanpa melewati semua itu. Milikilahi
pemahaman hidup yang baik untuk berdamai dengan setiap rasa sakit. Belajarlah jadi pecinta yang akan menganggap
baik segala hal.
Cinta. Sekalipun sakit, tapi dengan cinta, kurasa
semua akan terasa lebih baik. Hal se-menyakitkan apa pun akan terasa ringan jika
kamu bisa mencintainya. Karena dengan mencintai sesuatu, perlahan kau akan
mulai menerima dengan hati yang lapang.
Berbaliklah sebentar saja. Masa lalu
juga butuh untuk kau jamah..