Dalam
hidup, tentu kita akan berjumpa dengan fase-fase yang tidak mengenakkan. Mungkin
seperti galau, dilema, jenuh atau apapun yang begitu tega merenggut senyummu.
Perasaan lelah menghampiri, membuat harimu tidak begitu kau nikmati. Segala
yang dihadapanmu seakan tidak menarik
untuk dijalani.
Berbagai pikiran negatif mulai menginfeksi
kepala. Ingin rasanya menghilang sekejap saja, menghindari masalah-masalah yang
belum terselesaikan. Atau sekali amnesia untuk melupakan berbagai
kerumitan hidupmu. Dan sebagian orang, (termasuk aku) lebih memilih ingin tidur
untuk waktu yang panjang. Terbuai dalam mimpi indah, merasakan bahagia meski di
alam tak nyata.
Namun saat terbangun, kau akan sadar.
Bahwa semuanya hanya sementara. Tak ada yang betul-betul abadi meski beberapa
hal yang tak diharapkan (mungkin) akan bertahan cukup lama. Segala hal sudah
diatur dengan skenario terbaik sang pemilik jagat raya. Masing-masing
memiliki jatah waktu. Ada masanya untuk berlangsung dan berakhir.
Sedih, kecewa dan setumpuk perasaan ada
untuk dirasakan. Maka mari berhenti sejenak. Nikmati jeda dan mulailah meresapi
setiap makna dari banyak peristiwa yang telah kita lalui. Mungkin dirimu tengah
menjadi sawah kering yang butuh air. Mengambil jeda sejenak adalah serupa menurunkan
hujan bagi sawah yang membutuhkan air untuk tetap tumbuh dan bertahan. Maka
diamlah dan nikmati episode heningmu dalam jeda.
Berikan ruang untuk merasakan setitik
bahagia dibalik resah. Sebentar saja, hanya mengistirahatkan hati dan pikiran. Untuk
kemudian kembali bangkit, mengumpulkan semangat dan mengembalikan senyummu.
Hidup ini terlalu berharga untuk terpuruk terlalu lama. Maka mari menikmati
jeda dan teguhkan hatimu. Syukuri hidupmu dan jangan lupa bahwa sejatinya, hidup
manusia di bawah langit amatlah singkat.