Thursday, 7 April 2016

Perpustakaan Untuk DPR


Tantangan menulis isu yang lagi booming membuat saya berpikir lama. Akhir bulan maret lalu, saya sempat membaca beberapa berita yang lagi naik daun. Salah satunya adalah rencana pembangunan perpustakaan DPR. Dari sekian banyak pilihan, akhirnya topik inilah yang berhasil membuat saya tertarik untuk menuliskannya. 


Membangun sebuah perpustakaan jelas hal yang penting untuk menunjang kemajuan di berbagai aspek. Baru-baru saja wacana tentang pembangunan perpustakaan DPR menjadi salah satu hal yang ramai dibicarakan di berbagai media. Pasalnya, rencana pembangunan perpustakaan tersebut yang menurut beberapa sumber adalah gagasan dari para cendikiawan ternyata  menuai pro-kontra. 


Berbagai pihak mulai angkat suara. Beberapa tokoh elit partai ada yang menyetujui namun tak sedikit pula yang menolak dengan komentar yang cukup berani. Menurut pihak yang tidak menyetujui tercana tersebut adalah karena mereka menilai bahwa rencana pembangunan perpustakaan adalah niatan segelintir anggota DPR yang mempunyai kepentingan. Selain itu pembangunan perpustakaan yang digadang-gadang akan menjadi yang termewah se-Asia Tenggara juga dianggap bukan sesuatu yang mesti diprioritaskan dikarenakan perpustakaan yang ada saat ini dinilai masih belum dimanfaatkan secara maksimal. 


Dengah berbagai komentar miring yang beredar dari sejumlah pihak, Ketua DPR sendiri memilih tetap akan memperjuangkan pembangunan perpustakaan tersebut sebagai simbol  intelektualisme. 


Terlepas dari mereka yang mendukung ataupun yang menolak sepakat, saya pribadi merasa kurang setuju dengan rencana tersebut. Menurut saya ide tentang rencana pembangunan perpustakaan ini memang terdengar keren dan brilliant. Namun tidak ada salahnya jika mereka yang mengusulkan rencana tersebut mau untuk memikirkan ulang berbagai alasan pihak-pihak yang menetang dan mempertimbangkan kembali rencana ini. 


Selain itu, terkait rencana pembangunan perpustakaan ini juga terkesan mubazir karena tentu akan menelan biaya yang tidak sedikit. Sementara masih banyak hal yang sebaiknya lebih diprioritaskan dan dana dalam jumlah besar ini tentu bisa dialokasikan ke arah yang memang lebih mendesak. Intinya, setiap keputusan yang diambil betul-betul membutuhkan pertimbangan yang matang dengan memikirkan gejala apa yang akan timbul jika mengambil keputusan tersebut. 


Tentu kita semua berharap agar para wakil rakyat bisa lebih bijak lagi dalam mengemban amanahnya. Memang bukan tanggungjawab yang mudah sebagai aparatur pemerintahan namun kembali pada sebuah pilihan. Bahwa mereka yang telah memilih untuk menerima jabatan sebagai anggota DPR tentu harus bersedia menerima segala resikonya, termasuk mempertanggungjawabkan setiap keputusan-keputusan penting yang akan berimbas baik bagi masyarakat ataupun pemerintah.