Sunday, 3 April 2016

Selasa Tanpa Dosen

Gedung Tempat acara wisuda berlangsung
Hari selasa. Kegiatanku tidak jauh beda dengan hari-hari lainnya. Terbangun seperti biasa, membersihkan rumah lalu berangkat kuliah se on time mungkin.

“Kutunggu di depan perpus seperti biasa.” Kukirim pesan singkat kepada salah seorang temanku sebelum otw kampus. Tidak sampai lima menit setelah kakiku menjejak di depan perpus, Lisa  yang kutunggu terlihat berjalan ke arahku. 


“Sori, lama. Jalan macet.” Katanya saat jarak kami hanya beberapa langkah.

“Gak papa, lagian aku juga belum lama kok.”  Balasku. 


“Tuh lihat, wajar sepanjang jalan menuju kampus macet,” Lanjutku sambil melempar pandangan ke arah gerbang. Di sana terlihat beberapa mahasiswa bertoga sedang berjalan memasuki kampus. Menyusul di belakang mereka rombongan keluarga yang menemani hari istimewa ini. Yah, hari ini adalah hari wisuda bagi para mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan jenjang sarjana S1 atau pun pasca sarjana.


“Insya Allah kita juga akan nyusul.” Kata lisa membuatku mengangguk setuju.

“Btw, Risla mana yaa?” Tanyaku yang merasa belum lengkap tanpanya.

“Entahlah.” Jawab lisa seadanya.

Belum lama dibicarakan, tiba-tiba saja Risla sudah menampakkan diri. Dari kejauhan ia melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah kami.

“Yuk, jalan.” kataku tepat saat Risla sudah bergabung bersama aku dan Lisa. Kami bertiga berjalan menuju kelas.

***

Hari selasa kali ini berbeda dari beberapa selasa sebelumnya. Setelah lumayan lama menunggu, ternyata dua orang dosen kami tidak masuk. Aku, Lisa dan Risla memilih berjalan jalan menikmati suasana kampus yang hari ini lebih ramai dari biasanya. 
Area gedung balai sidang, tempat berlangsungnya acara wisuda terlihat dipadati berbagai macam penjual. Seketika kampus terasa pasar. Tidak ingin melewati moment yang jarang ini, kami pun ikut meramaikan. Berkeliling diantara para penjual dan pembeli ternyata lumayan menyenangkan. Sesekali kami menghampiri beberapa stand jajanan, namun lebih sering hanya sekedar melihat-lihat.


Setelah hampir sejam lebih tenggelam di tengah hiruk-pikuk ramainya acara wisuda, kami pun memutuskan untuk pulang. Sesampai di rumah aku langsung merebahkan tubuh ke tempat tidur dan mulai terlelap.