Tuesday, 6 March 2018

Sendiri



EDCOUSTIC – SENDIRI MENYEPI

Sendiri Menyepi
Tenggelam dalam renungan...

Kadang, dalam hidup kita hanya butuh sendiri. Berbicara dengan nurani, menyelami diri dan seluruh pikiran. Segala kekalutan adalah rute, perjalanan panjang yang menenggelamkan. Jauh ke dalam ruang yang hanya berisi kesadaran. Untuk memaknai, untuk menemukan; ketenangan yang mulai hilang. 

Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…

Mengapa dan mengapa mulai mengetuk bilik-bilik hati dengan berbagai jawaban. Mungkin memang karena khilaf yang tak bertepi, tumpukan dosa dan ketersesatan yang tak kusadari kian jauh membawaku pergi. Hilang arah. Lepas dari tujuan hidupku. 

Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi...
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahaya-Mu yang sempat menyala
benderang di hidupku...

Karena sendiri aku merasa: sangat membutuhkanmu. Sebab tanpa-Mu, hidupku hilang makna. Resah adalah jarak terjauh dengan-Mu. 
Maka biarkan: Aku yang tersesat, kembali datang. Meminta kembali cahaya-Mu. Sungguh, aku hanya ingin pulang. Kepada-Mu, Rabb yang membolak-balikkan hati manusia.
--

Suatu pagi dalam renungan. Di antara lirik-lirik lagu, kutemukan makna; sendiri itu keheningan yang nikmat.