"Barangsiapa
berpuasa pada bulan Ramadan dengan keimanan dan niat yang baik,
niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)
Sepuluh hari ramadan berlalu, beberapa pertanyaan mulai
mendesak tuk direnungkan dalam-dalam. Apa kabar ibadahku? Sudah
maksimal kah? Ah, rasanya belum cukup maksimal. Di sepertiga malamku
masih kurang dengan sujud-sujud dan doa-doa panjang. Tilawahku tidak sebanyak
di awal ramadan, bahkan lajunya kian melambat. Dzikir pagi dan petang kadang
tidak utuh juga jumlah rakaat salat dhuha yang masih begitu-begitu saja. Ibadah-ibadah
lain pun rasanya masih sangat jauh dari kata efektif. Sungguh, betapa banyak
waktu berlalu namun aku masih penuh dengan penundaan hingga
prioritas harian sering tak berjalan sesuai harapan. Seketika aku merasa ditikam
oleh penyesalan akan detik-detik yang kubiarkan berlalu dalam kelalaian.
Adakah ramadan selanjutnya masih kujumpai? Sebuah pertanyaan misterius untuk menjadi bahan evaluasi.
Tentang ramadan dan kesempatan-kesempatan ibadah yang terlewatkan. Padahal,
sungguh Tuhan Maha Adil. Setiap kita diberi jatah 24 jam sehari. Tak siapapun
diberi kurang atau lebih dari itu. Setiap hari kita bercengkerama dalam pusaran
waktu yang sama, namun tak satupun yang menghabiskannya dengan sesuatu yang
betul-betul sama persis. Ada yang sibuk berkutat dengan aktivitas yang orientasi
duniawinya lebih mendominasi, sementara adapula yang lebih sibuk untuk urusan
akhiratnya. Lalu, termasuk yang manakah kita (aku)? Cukup
tanyakan dalam hati dan jawab dengan nurani, tentunya setelah mengintropeksi
diri baik-baik.
Sebelum ramadan melambaikan tangan dan kita hanya bisa
meratapi banyaknya kesempatan beribadah yang terlewat, maka mari kita menginstrospeksi diri dan mulai tenggelam dalam ketaatan dan penghayatan; tentang
episode-episode kehidupan yang entah kapan menemui akhirnya. Bisa jadi esok,
atau beberapa jam bahkan menit dan detik kedepan maut malah tetiba
bertamu. Siapa yang tahu perihal kedatangan ajal? Tak sesiapa
pun. Maka tugas kita adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebab Allah masih
membuka pintu ampunan sebelum kematian lebih dulu menjemput.
--Makassar, 12 Ramadan