Tentang kecemasan-kecemasan yang kadang tumbuh sembarangan tempat. Keresahan seperti tak pernah surut. Saat-saat sabar begitu sukar diupayakan. Kala langkah terasa begitu berat. Di antara banyaknya tanggungjawab yang menagih sikap; sebab diri yang memang belum cukup bijak memposisikan banyak hal.
Atau, kau memang betul-betul tidak sanggup lagi disesaki banyak urusan yang menguras pikiran sekaligus perasaanmu. Kau tak setangguh kata-katamu. Karena pada akhirnya kau pun menangis tanpa suara. Kau kalah. Merasa sangat kelelahan. Ingin menghilang. Lari dari hidupmu.
Atau, kau memang betul-betul tidak sanggup lagi disesaki banyak urusan yang menguras pikiran sekaligus perasaanmu. Kau tak setangguh kata-katamu. Karena pada akhirnya kau pun menangis tanpa suara. Kau kalah. Merasa sangat kelelahan. Ingin menghilang. Lari dari hidupmu.
Butuh hati selapang apa tuk mencintai kenyataanmu sendiri? Kau bertanya-tanya sebab memeluk takdir kau tak betul-betul tabah. Rela masih kau usahakan setengah mati.
--Gowa, 2018