kucatat tahun ini dengan air mata
penyesalan, dan rasa bersalah
mimpi-mimpi yang kuhianati akan menjadi ingatan tidak menyenangkan di tahun berikutnya — tentu saja, jika aku masih bersedia melanjutkan hidup
Januari, Februari, dan kini Desember.
musim hujan yang muram mengantar langkah menuju gerbang perpisahan
sebuah akhir yang tidak menawarkan apa-apa selain sederet kenangan yang akan tertinggal di belakang
aku hanya ingin memeluk tahun yang takkan pernah kembali
berharap tumpukan kesalahan yang menggunung masih termaafkan.