Apa
kabarmu akhir pekan ini? Ah, ingin rasanya telepati ke tempatmu berpijak.
Sekedar ingin memastikan apakah dirimu baik-baik saja. Mengetahui kabarmu
cukup meredakan berbagai resah. Menenangkan hati sekaligus mencipta kecemasan lain.
Bagaimana, jika ternyata Aku hanya terjebak oleh rasa yang kuperankan sendiri. Menyedihkan
bukan?
Berat untuk membuat diri sadar. Bahwa
mungkin saja, inginku bukanlah bagian dari ingin Nya. Dan yang akan terjadi selanjutnya,
bagaimana pun bentuknya. Seperti itulah rencana sang pemilik kehidupan. Aku tak
punya kuasa untuk menolak. Jika ternyata semesta tak merestui asaku, aku
bisa apa?
Tetap tersenyum meski separuh hati tak rela. Menikmati sepiring kecewa, lalu kembali mengasingkan diri dari kata cinta dan mencintai. Mungkin lebih baik menghamba pada kesendirian, jika ternyata kamu hanya seseorang yang sekedar datang. Untuk mengajariku bagaimana cara menata hari, berdamai pada setiap ingin. Dan juga, segera menamatkan harapan-harapan yang tak pernah bersua dengan kenyataan.
Tetap tersenyum meski separuh hati tak rela. Menikmati sepiring kecewa, lalu kembali mengasingkan diri dari kata cinta dan mencintai. Mungkin lebih baik menghamba pada kesendirian, jika ternyata kamu hanya seseorang yang sekedar datang. Untuk mengajariku bagaimana cara menata hari, berdamai pada setiap ingin. Dan juga, segera menamatkan harapan-harapan yang tak pernah bersua dengan kenyataan.
Terimakasih sudah masuk dalam pusaran
hidupku.