Friday 23 March 2018

Kenapa Menulis?

Karena menulis, aku merasa bahagia. 

Setiap orang memiliki alasannya masing-masing mengapa ia suka menulis. Di salah satu esainya, G. Orwell menyebutkan bahwa salah satu alasan menulis adalah egoisme: "Bahwa setiap penulis memiliki keinginan terlihat cerdas, untuk dibicarakan, dikenang setelah mati" ... Aku sepakat tapi ternyata aku bukan seseorang yang memiliki alasan itu, sebab bagiku “bahagia” adalah alasan paling sederhana kenapa aku selalu menulis.

Aku bahagia saat kata-kata yang ramai di kepala bisa dirapikan dalam satu kalimat tulisanku. Aku bahagia karena setiap keresahan ataupun suara-suara dalam hati berhasil kusampaikan lewat kata-kata yang kutulis. Aku bahagia ketika tangis ataupun bahagia bisa menjadi ingatan, kenangan dalam setiap kata yang kutulis. Aku bahagia ketika kelegaan datang mengusir banyak pikiran tidak baik selepas aku menuangkan perasaan ke dalam tulisan. Aku bahagia karena semua yang tak sanggup kukatakan selalu bisa kutulis. 

Singkatnya, kebahagiaan selalu ada setiap satu pikiran bisa lebih terpetakan dalam catatan.

Aku bahagia ketika tulisan-tulisan itu mampu mengingatkan, menguatkan dan menghibur di suatu titik kala aku merasa sedang terjebak dalam kekosongan.

Aku bahagia sebab menulis membuatku mengenal banyak orang-orang hebat, mereka yang sebelumnya asing kemudian malah menjadi teman yang sangat akrab.

Aku bahagia sebab menulis adalah perjalanan panjang untuk menemukan begitu banyak pengalaman yang akhirnya menjadi guru kehidupan paling bijak.

Aku bahagia karena menulis adalah cara tuk mengungkapkan banyak hal yang tak mampu terucap atau diungkapkan lewat bibir. Sebuah cara menyampaikan perasaan haru, bahagia ataupun sedih dalam satu cerita, kenangan ataupun hanya sekedar membicarakan seseorang.

Ya, menulis selalu membuatku bahagia.

Kata Tere Liye:
Menulislah karena yakin tulisan kita bisa mengubah. Menulislah karena yakin tulisan kita bisa menghibur. Menulislah karena yakin tulisan kita bisa menemani. Menulislah dengan keyakinan bahwa itu bisa mengubah, menghibur dan menemani. Jangan pedulikan jumlah like, jumlah pengunjung. Menulislah karena dunia ini jauh lebih baik jika semua orang pintar menulis bukan pintar bicara.
Sepenuhnya aku sepakat.