Tuesday 9 August 2022

Day #1 Aku dan Diriku

Persepsi positifku tentang diriku sendiri.

Aku senang dengan diriku yang selalu menuntut perbaikan, yang seringkali gelisah saat misi-misi kebaikan yang kurencanakan tidak berjalan seperti yang kuharapkan. 

Aku paling mencintai diriku yang selalu tahu bagaimana kembali memeluk diri sendiri, melakukan banyak hal sebagai upaya self love. Karena bagaimanapun, aku sadar bahwa tak seorang pun akan mampu memahami diriku sebaik yang kulakukan. 

Aku menyayangi diriku yang meskipun banyak melakukan kekeliruan tapi tetap meluangkan waktu untuk bermuhasabah, mengevaluasi dan mengoreksi kesalahan serta kebaikan apa yang patut diteruskan. Sabab bagiku, sebuah refleksi/self talk akan selalu bisa memukul kesadaran, tentu saat kita bersedia mengambil jeda dari riuh dunia untuk duduk bersama diri sendiri. 

Tidak apa-apa menghakimi setumpuk kealpaan yang membuat diri merasa buruk untuk kemudian berjanji akan melakukan perbaikan, berusaha semaksimal kemampuan tidak akan lagi mengulangi hal-hal tidak baik yang kelak akan disesali. 

Aku mensyukuri diriku yang sudah terbiasa berkontemplasi saat-saat hening sebagai komitmen pada diri sendiri tuk terus meng-upgrade kualitas diri, menjadi versi terbaik diriku.

Tidak ada manusia yang sempurna, yang ada adalah orang-orang yang memilih berjuang; di medan mana pun yang dipilih, belajar melejitkan potensinya, terus menjadikan dirinya pembelajar yang tak pernah merasa pandai. Sebab hidup menuntut tanggung jawab, sebagai hamba, sebagai manusia yang berusaha menjalankan setiap peran sebaik-baiknya. 

—Makassar, 1 Agustus 2022