Fase saat moodswing banget. Tidak ingin bertemu siapa-siapa, pun tidak menanggapi tumpukan chat di whatsapp. Do nothing. Hanya berdiam di kamar. Tenggelam dengan diri sendiri. Merenung, berpikir, merasakan, dan meresapi detik-detik berlalu pergi.
Aku menyebutnya: Metime yang lumayan kritis. Sudah seperti ritual bulanan untuk melawan diri sendiri. Satu bagian yang dikuasi kekuatan negatif. Tentang setumpuk ragu menyoal pilihan yang melahirkan dilema panjang-membuat pikiran betah skali merumitkan banyak hal-yang semestinya disederhanakan. Tentang ego, keras kepala dan pikiran-pikiran pendek yang terlalu mudah menghakimi sesuatu.
~
Tenang... santai, rileks. Jangan panik. Tetap nyaman, nikmati setiap suka, dukanya apalagi.
Jangan lupa menyediakan kembali stok sabar yang banyak. Sebab kita adalah ujian bagi orang lain-dan sebaliknya (?) #CMIIW
Ya, metime slalu dibutuhkan tuk mengambil jeda, sejenak menepi dari hiruk pikuk keramaian agar kaki tetap melangkah di mana semestinya ia berpijak. Di tengah badai sekalipun. Berusaha tetap baik-baik saja dalam versi paling baiknya.
--Makassar, sebelum memulai hari ini