Thursday 22 February 2018

Kata dan Langkah yang Patah


Harap pun habis
Luka kembali hidup seperih kemarin
Hari ini kulihat satu per satu huruf mulai lupa
Perihal arah yang sekian lama menjadi tujuan

Aku lebih memilih kehilangan
Sebab senyum menolak tinggal di bibir yang kelu menyebut namamu
Dan bahagia tak lagi bersedia menetap lebih lama untuk keyakinan yang terlalu rapuh


Kau memang bukan kenyataan
Mungkin hanya sekedar imaji
Yang membuatku tetap berjalan
Dari ragu ke ragu
Menuju pintu keberangkatan
Bersama kata dan langkah yang patah

--Makassar, selepas subuh beranjak