Sunday 25 February 2018

Sudut Kamar


Tempat mendiskusikan banyak hal. Berbicara dengan isi kepala dan nurani. Tempat berdebat kusir antara  perasaan dan logika.

Ruang sunyi sekaligus paling bising. Sunyi sebab sekitarku hanya terisi suara langkah jarum jam bersaing dengan deru napas yang pelan dan tenang, sedang di kepalaku gemuruh sedang berlangsung meriah. Seperti sebuah konser, ramai dengan suara-suara pikiran yang terlalu keras kepala untuk kusuruh diam.

Di sini, tempat mengurai isi kepala yang selalu saja dilanda overthinking. Di sini, aku berusaha mengumpulkan kembali, seluruh keyakinan yang kadang dihabisi ragu. Di sini, tempat terbaik meresapi waktu sekaligus menguatkan diri sendiri.

Di sini aku suka menangis bahkan tertawa sendirian. Menangisi kesalahan-kesalahan di masa lalu sembari berusaha memaafkan diri sendiri. Menertawakan kebodohan-kebodohan yang sudah berulang kali kulakukan atau sesekali menangis sekaligus tertawa karena perasaan yang kadang tak lagi terdefinisi.

--Makassar, tengah malam. Pukul 2:06