Sunday 20 May 2018

Drama Perempuan

Saya sering menjadi pendengar curhatan-curhatan beberapa teman perempuan dengan problem yang hampir sama. Di tiap cerita saya selalu saja disuguhi pertanyaan berulang: Bagaimana cara move on cepat atau bagaimana melepaskan diri dari zona pertemanan, zona adik-kakak, Hts-etc, yang ternyata berujung php? 

Betul-betul sederet drama perempuan. Terjebak dengan keadaan yang tanpa sadar membuatnya nyaman namun pelan-pelan malah melukai dirinya sendiri. Berulangkali ingin membebaskan diri namun slalu saja gagal sebab makhluk pecicilan bernama hati terlalu susah diajak kompromi. Namanya perempuan, perasaan memang slalu mendominasi dibanding logika.

Betul, mengatasi perasaan sendiri adalah hal yang sukar untuk seorang perempuan. It’s okay, but... jangan mengabaikan logika dengan dalih belum mampu menaklukkan hati. Plisss... Tangguhlah melawan perasaan sendiri. Jangan berlarut-larut dalam urusan yang hanya menguras energi, air mata (mungkin) namun tak memberikan apa-apa selain kecewa dan rasa sakit. (Kalo ngomong teori kayaknya jago banget, wkwk)

Lantas, apa solusinya? 

Alihkan perasaan-perasaan itu dengan menyibukkan diri agar waktu kita penuh terisi beragam aktivitas; banyak berbuat baik atau apa saja kegiatan positif yang membuat kita produktif. Sebab waktu tanpa kesibukan adalah sebuah jebakan. Karena kurang sibuk kita akan terbawa pada hal-hal yang tidak begitu berarti atau bahkan mungkin hanya kesia-siaan belaka. 

Seringkali waktu luang menjadi arena untuk memuaskan diri dengan sebuah hiburan (online, stalking (mungkin), dengar musik, hingga menonton drama korea berjam-jam lalu efeknya malah baper dan berangan-angan kosong). Lalu pikiran pun akan sibuk membicarakan masalah hati/perasaan, seolah percintaan adalah masalah utama seorang perempuan, padahal tidak juga, kan?

So, penuhi waktu dengan kesibukan-kesibukan yang berfaedah, (masuk organisasi yang akan mengembangkan potensimu, baca buku, belajar, hafalin qur’an, etc...) dan jangan pernah takut mencoba hal-hal baru atau apa saja kesibukan yang bisa mengupgarede kualitas diri. 

Jadilah perempuan elegan yang tiap detik waktunya adalah sebaik-baik persiapan untuk masa depan. Pun, untuk akhiratnya kelak.

--Maros, 04 Ramadan