Thursday 17 May 2018

Jejak Perpisahan



Subuh ini saya membaca kembali tulisan lama dari teman-teman seperjuangan di pesantren. Saya ingat betul coretan-coretan di buku bersampul hijau itu adalah kata-kata yang mereka tuliskan sebelum kami berpisah. Tahun 2012 lalu, demi sebuah mimpi saya harus pergi meninggalakan pesantren, tempat saya lahir dan bertumbuh. 

Saya slalu percaya, tulisan adalah jejak yang takkan terhapus waktu. Saya tidak bisa mengingat seluruh hal seperti yang saya inginkan, karena itu saya slalu menulis dan salah satu hal terakhir yang saya lakukan sebelum berpisah dengan mereka adalah menyuruh mereka menulis apapun yang mereka ingat tentang saya. Anggap saja sebagai pesan atau pun kesan selama mengenal saya sebagai seorang teman. 

Maka tertulislah beberapa kalimat yang hari ini, saat membacanya membuat perasaan haru menyeruak bersama kenangan dan mimpi yang pernah tumbuh subur di halaman masa lalu.
=====
Penampakan: sebagian dari tulisan-tulisan mereka.
@Umem: I think about you.. kreatif, smart & sholeha, Amiiennn!!! You’re strong in ma’had. Pertahankan ibadahmu & “DON’T FORGET ME” (Dalam hati: bagaimana mungkin aku melupakanmu, teman? Sejak sd kita slalu sama-sama. Sebagai partner, rival, teman sekamar bahkan sesekali sebagai dua orang yang bermusuhan, wkwk) Saranghae, cinta sebatas saudara sesama muslim & cinta sebatas teman (chingu yeongwonhi) jangan pernah menyerah dengan keadaan yang membuat semangatmu runtuh!!! Fighting, spirit, hamasah & tetap semangat!!! (umem ini salah satu teman saya yang suka banget sama drama korea, wajar bahasanya gado-gado gitu. Thanks a lot mydear friend...)
@fayant: i think about muzek... (sejak tamat sd, di asrama atau pun di sekolah saya lebih akrab disapa muzek: katanya plesetan nama depan) Orangnya baik, supel, kreatif, ngak mudah menyerah dan slalu menghargai teman, tapi kadang egois. (fayant ini sahabat sekaligus orang paling dekat dengan saya. Dibanding teman yang lain, ia slalu lebih  jujur mengatakan ke-egoisan saya. Salut fay... you’re my bestfriend forever)
@naimah: I think you’re smart... you’re creative, strong, sholehah and you’re korean lovers (dulu). You’re so diligent... Pertahankan dan tingkatkan!!! Whereeven, whenever and forever. Fighting...(Duh, saya lumayan terharu jika dia yang mengatakan saya pintar. Why? Sejak sd bisa dibilang, kami ini rival dan saya slalu saja kalah: 6 tahun sd cuman sekali saya berhasil mengganti posisinya sebagai peringkat pertama di kelas. Maklum, soal belajar dia paling tekun dan semangatnya luar biasa. Gak kayak saya yang banyakan mainnya, haha...)
@Inay: Orangnya kreatif, smart, tidak suka membuang-buang waktu. Rajin, suka nasehatin orang kalo ngak sholat sunnah atau apalah... tapi kadang menjengkelkan, tapi tidak sering loh.. Jangko lupaka’nah! (Nay... terlalu banyak hal yang terkenang dari ratusan hari bersamamu. Sampai sekarang pun saya masih slalu menyapa walau hanya via wa dan sesekali berkunjung ke kostmu. So, bagaimana mungkin aku melupakamu?) Tetap semangat meraih impianmu... (hmm.. perempuan satu ini kadang sulit terdeteksi kepribadiannya. Kadang-kadang cerewet luar biasa lalu tiba-tiba hening tanpa alasan yang jelas, wkwk)
@Mir’a: Selamat pagi kawan... Kamu teman yang baik banget, perhatian, cerewet, dan sangat kreatif. Ada satu hal yang paling kusuka darimu, kau muslimah yang tegar dan berpendirian teguh. Mempunyai banyak sekali cita-cita yang semoga dapat kau raih semua, pesanku untukmu: Jadilah hafizah yang sholeha, taat beribadah dan jangan lupakan hafalanmu.. Fighting friend!!! Love u friend, always be my friend and don’t forget me please...!!! (btw, ini salah satu tulisan paling deep untuk saya... Walaupun saya merasa kau berlebihan menilaiku, anggap saja itu bagian dari doa dan harapan yang semoga demikian; sungguh, sayapun masih berusaha merawat cita-cita itu)
@Itada Sa’ad: You’re smart, kreatif, never afraid with keadaan. Jangan pernah bosan dan tingkatkan sgala impian yang berkecamuk di pikiranmu. Oh ia, kamu juga kadang-kadang egois dan cuek, but i hope that’s dulu (Ya ya.. selain fayant, dia memang teman saya yang berani jujur mengakui jika saya memang egois dan sepertinya dia lumayan peka membaca seseorang atau memang karena kami sempat dekat banget? Entahlah...)
@Nadia: Salamku sama Yongki (dia siapa sih? Merek sepatu yaa, wkwk) jagai ponakanku Naimah & Tahra (fyi, jaga diri sendiri aja masih ruwet nad, gimana jika ditambah dengan mereka? Gak sanggup! Haha) Jangan lupakan aku! (Tidak semudah itu melupakan orang yang sudah sejak sd menemani hari-hariku...) Asal kamu tahu aja, belahan jiwaku lagi hijrah ke sana. Dua tahun lagi dia kan pulang ke pesantren, jagai nah, nanti nakalki... (Sampai detik ini kamu dah jadi ibu dengan dua orang bocah dan saya masih tidak tahu siapa yang kau maksud, wkwkw)
@lisa: Selamat menempuh perjalanan baru dan perjalanan yang cukup panjang. Hanya satu pesanku, jangan pernah melupakanku dan doakan agar aku juga bisa menginjak kota Jakarta. Amiin.. Teman. Ada satu yang membuatku iri denganmu: kamu tidak pernah mau melewatkan waktumu dengan sia-sia. Kamu slalu pergunakan dengan sebaik-baiknya. Tidak semua orang bisa memiliki sifat rajin dan kreatifmu. Tingkatkan dan semangat menggapai cita setinggi-tingginya. (Anyway, membaca ini tiba-tiba saya merasa masa lalu itu terlalu singkat. Mungkin memang benar, dulu saya anaknya rajin banget, tidak tau malas-malas karena keadaan yang membentuk saya seperti itu; berbeda dengan sekarang. Kehidupan yang lebih dewasa ternyata mati-matian membuat rindu zaman santri dulu. Tak ada lagi aturan yang mengekang, tidakada pembina yang slalu mengontrol ini-itu, tidakada teman-teman yang menjadi motivasi untuk lebih baik lagi, dan segala hal yang kini setengah mati kurindukan. Betul, sesuatu akan terasa sangat berarti ketika ia sudah pergi atau selesai)
@Naughty: Dear Muzek... Sob, don’t forget me! Always mendukungmu. Aku slalu iri padamu akan kepintaran, kebaikan, dan kerajinanmu. Tetap pertahankan prestasimu teman. Ini hanya sedikit motivasi untukmu, semoga sukses menghapal Qurannya yaa.. Banggakan orang-orang yang menyayangimu... (Sampai saat saya menyalin tulisan ini, saya masih belum bisa menebak siapa pemilik coretan dengan nama samaran “naughty” ini. Sepertinya saya memang tak cukup mengenal teman-teman saya scara keseluruhan sebab dari tulisan tangannyapun saya belum bisa menerka siapa pemiliknya. Siapapun kamu yang menyembunyikan identitasmu, terimakasih sudah menuliskan ini. I love you as my friend...)   
@ifha: Hey.. Hey.. Don’t forget me, si cewek cute, he he he (Perasaan ini anak dari dulu sampai sekarang tidak berubah: Alay! Haha) Kalaw udah di jakarta truz kamu ketemu sama kotak salamin yeah. Ha ha.. (Kotak yang mana yang kau maksud fa? Spongebob kah? Wkwk) Sorry tidakada saya kasihko kenang-kenangan. Cuma tulisan bertinta merah ini yang menjadi kenang-kenanganku. (Perempuan satu ini memang beda. Tulisannya pun paling khas; seperti tulisan sambung. Btw, siapa juga yang minta kenang-kenangan? Foto bareng di pinggir danau sore itu sudah lebih dari cukup kok, lagian nih yaa, ujung-ujungnya kita malah sekampus dan paling sering meet up bareng dibanding dengan kawan yang lain; sebuah Konspirasi Semesta! haha)
@Nabila: Hidup ini adalah pilihan, setelah selesai menentukan pilihan ada perjuangan dan pengorbanan. Tanamkan prinsip hidup dan raih dengan tekad yang tepat, my best friend; Muzakkirah, don’t give up to all problem in your life. Jangan hanya bermimpi tapi wujudkan, jika tidak kita adlah pengecut pada diri kita sendiri. So wujudkan!!! (Nabila... miss you a lot dear... Terimakasih pernah menganggap saya sahabat dan maaf jika selama berteman saya kurang peka. Kamu salah satu teman paaaaling baik, paling positif dan paling berkesan meskipun kebersamaan kita tidak cukup lama. Oh yaa, semoga istiqamah dengan pilihanmu saat ini, jujur... aku iri! Kamu tidak hanya cerdas tapi juga baik hati, lembut, dan MasyaAllah, sekarang tambah sholehah... Proud of you!)
@Rina: Jangan sia-siakan waktu. You are my best friend, smart n solehah.. Tingkatkan..... Don’t forget me... Be succes everytime... I love you cause Allah... (Love you too rin, sekarang dan hingga hari ini kau tetap bestfriendku...)
~
Fiuhh... Tulisan-tulisan di atas membuat saya banyak mengenang masa lalu. Jauh sebelum hari ini mereka adalah teman-teman seperjuangan luar biasa yang menemani suka-duka kehidupan di masa itu. Terimakasih pernah membersamai dengan hal-hal baik yang membaikkan. Di mana pun kita saat ini, percayalah, kenangan akan selalu menjadi ikatan dalam kepala masing-masing. Tentang persaudaraan yang menyejukkan, ukhuwah yang semoga akan mempertemukan kita kembali di titik kebaikan manapun sesuai kehendak-Nya...
--Makassar, May 2018