Sunday 24 September 2017

Titik Balik


Selepas begitu banyak hari penuh keresahan, kini kutemukan kembali diriku seperti hari kemarin; penuh semangat sebelum ada perasaan yang pernah begitu menginginkanya.

Aku seolah terlahir kembali. Dengan tekad dan juga sebuah prinsip yang akan kugenggam lebih erat lagi agar tak perlu ada kesalahan masa lalu yang berulang. Cukuplah ia menjadi pembawa pesan tentang melepaskan juga mengikhlaskan dengan sepenuh hati.

Aku memilih pergi walau harus dengan pura-pura seolah aku tak peduli lagi akan sgala hal tentangnya. Semoga ia paham jika berjarak menjadi hal yang mesti kutunaikan sebagai sebuah usaha menanggalkan rasaku.

Berada di posisi seperti ini tak pernah menjadi perkara mudah, bahkan teramat sukar hingga tangis kerap menjadi ritual yang membersamai sepertiga malamku.

Aku kalut dalam rasa penuh dosa. Menangis sesenggukan dengan sesal yang kuharap tak sekedar menjadi pelajaran berharga tapi juga sebagai jalan tuk kembali mendekati-Nya dalam sungguh-sungguh mengharap maaf-Nya.

Tuhan maha baik. Kasih sayang-Nya mengembalikan kesadaranku. Seorang perempuan yang pernah dalam kelalaian melabuhkan harap kepada makhlukNya, kini sedang berjuang menata hati. Berusaha larut dalam kebaikan sebagai titik balik atas berjuta detik yang sempat larut dalam angan penodai hati.

*(latepost, writing project bersama @xyouthgen tema: Titik balik