Kau
selalu bisa memilih jalan kebaikan apa yang harus ditempuh untuk menjadi muslim
kaffah. Memilih puas dengan dirimu yang sekarang atau memasuki dimensi baru,
sebuah ruangan yang disesaki oleh mereka yang bersungguh-sungguh ingin
memperbaiki diri dengan mulai menapaki jalan hijrah. Ya, hijrah adalah awal
dari permulaan yang baik. Sebuah alur yang mesti kau ikuti dengan susah payah.
Seperti keluar dari zona nyaman menuju keterasingan yang menyuguhkan banyak hal
baru, serta merta harus diterima-dijalani penuh keikhlasan.
Maka
setelah hijrah, ada istiqomah yang harus diperjuangkan. Sebab hal baik memang
slalu butuh pengorbanan yang tidak main-main. Hijrah mungkin terasa berat namun
percayalah, istiqomah jauh lebih sukar.
Sebab
istiqomah adalah berdiri tegak di atas prinsip hijrahmu-gigih melawan segala
bentuk godaan yang akan menggugurkan semangat hijrahmu.
Istiqomah berarti kau harus siap menahan diri agar kesalahan juga kelalaian di masa lalu tak lagi
terulang. Bahwa dengan istiqomah kau telah menanamkan tekad tuk menyudahi tiap
khilaf yang lalu. Dengan istiqomah kau harus mampu mempertahankan titik-titik
kebaikan yang tengah kau cicipi walau harus dengan sedikit kepahitan. Hidup
memang tak melulu tentang manis dan bahagia. Kadang-kadang kita juga harus
menikmati kegetiran sebagai ujian selaku hamba-Nya.
Istiqomah
adalah kau ridha terhadap setiap perubahan dalam dirimu. Jangan pedulikan
mereka yang mencibir pilihanmu. Teguhkan hati bahwa jalanmu sudah tepat. Kau
hanya perlu menyediakan stok sabar tak berbatas tuk memelihara kebaikan. Sebab
istiqomah perihal tekad juga usaha yang kau dedikasikan demi menjadi lebih baik
lagi.
–
*(latepost,
writing project bersama @xyouthgen tema: Istiqomah