Saturday 16 April 2022

Agar Tidak Menjadi Munusia Penuh Penyesalan

Tulisan kali ini semacam summary dari salah satu ceramah Ustaz Hanan Attaki.

Karena manusia memang sangat rentan menyesalkan sesuatu, maka coba lakukan dua poin berikut agar kita tidak termasuk orang yang kelak penuh penyesalan, menangisi kehidupannya dan berandai-andai sebab menyesalkan begitu banyak kebaikan yang sudah dilewatkan.

1. Muhasabah

Muhasabah alias evaluasi diri, menghitung-hitung kesalahan kita lalu kemudian:

2. Mu'aqabah

Yaitu mengganti kesalahan-kesalahan tersebut dengan banyak kebaikan atau amalan-amalan lain. Ini semacam penebusan, semisal setelah muhasabah kita tersadar; Oh, kemarin saya lalai, menyia-nyiakan waktu hingga tilawah saya tidak seberapa, hari ini harusnya saya membaca lebih banyak, dua kali lipat bila perlu. Sesederhana itu tapi pekerjaannya tidak bisa dibilang ringan juga sebenarnya.

Mumpung Ramadan dan kita semua mengejar predikat takwa, coba kita perhatikan kembali amalan kita, evaluasi lagi, sebab (entah kata sahabat atau ulama yang mana) : hisablah diri kita sebelum dihisab oleh-Nya—lalu tebus kesalahan lalu dengan kebaikan yang banyak, amalan yang kelak memberatkan timbangan kita.

Semoga di akhirat nanti kita termasuk orang yang dipanggil dengan nafsul muthmainnah, jiwa yang tenang sebab jika tidak maka celakalah; sudah pasti kita tidak lain adalah orang yang penuh penyesalan dan andai-andai.

-Hari keempat belas-