Sunday 17 April 2022

Dinding

Barusan membaca kalimat ini: "kamu dan masa depanmu, ditentukan dengan lima orang terdekat dalam hidupmu."

Kemudian dalam hati saya bertanya "Siapa lima orang itu? Jujur saja, saya tidak bisa menyebut satu pun nama. Apa saya memang tidak cukup dekat dengan siapa-siapa? Pertanyaan yang cukup menggelitik, membuat saya berpikir sekaligus mencari banyak alasan.

Mungkin saya terlalu gigih membuat jarak dengan orang-orang di sekitar saya. Mungkin saya sudah terlalu kecewa dengan beberapa orang yang pernah dekat. Mungkin, tanpa sadar saya teramat takut tuk dilukai. Mungkin saya hanya mencoba menghindari sakitnya kedekatan yang harus selesai. Mungkin saya sedang menjaga diri dari keterikatan dengan seseorang. Mungkin saya semakin sulit percaya kepada orang-orang. Mungkin bibir saya terlalu kelu tuk berbagi cerita, terlalu sungkan membebankan orang lain sebagai pendengar. Mungkin saya tak sudi lagi berharap kepada manusia, atau saya memang tidak pandai menjadi makhluk sosial yang baik ... entah. Ada banyak sekali kemungkinan. Saya tidak tau mana yang pasti.


Menelisik kedalaman hati, kadang kau hanya bertemu titik-titik panjang ketidaktahuan. Semacam sederet soal yang tak tahu harus diisi jawaban apa. Kau hidup di dunia yang terlalu banyak pertanyaan, tanpa satu pun jawaban yang menenangkan.

-Hari kelima belas-