Thursday 7 April 2022

Melepas Keterikatan pada Dunia yang Sementara

"Penderitaan merupakan petunjuk ke arah keadaan terikat kita. Keterikatan semu kita berada pada sesuatu yang membuat kita menangis, yang menimbulkan rasa sakit paling besar. Pada hal-hal itulah kita mengikatkan diri, padahal seharusnya kita hanya mengikatkan diri pada Allah." [Hal.7]

Disclaimer: tulisan ini adalah sebuah review singkat sehabis membaca ulang "Reclaim your Heart" yang ditulis Yasmin Mogahed. Salah satu buku bertema self help islami yang membantu saya melewati saat "tidak baik-baik saja" dalam hidup.

Bagi saya, buku yang telah menjadi perantara bagi begitu banyak kesadaran yang akhirnya membuat saya merenung, menyelami perasaan paling gelap yang selama ini berusaha saya sangkal. Memang tidak ada karya sempurna, tapi buku ini bisa membantu siapa pun yang ingin melihat gambaran hubungan antar manusia dan kehidupan dengan segala kompleksitasnya dengan sederhana. Saya anggap sederhana sebab penulis selalu mampu mengambil contoh yang tak perlu inteligensi tingkat tinggi tuk paham. Analogi yang dihadirkan sangat membantu pembaca memasuki ruang-ruang kontemplasi dengan nyaman.

Tentang hakikat cinta, Tuhan, dan hubungan manusia yang taramat rapuh jika berpegang pada kefanaan, dunia. Setiap bab disertai potongan ayat Al-Qur'an yang bisa kita tadabburi tuk mencapai pucuk pemahaman mendalam mengenai keterikatan, jebakan dunia dan bagaimana kita harus menghadapinya. Tak ketinggalan juga beberapa hadis menjadi penegas argumen penulis, membuat buku ini sangat layak tuk menjadi rujukan bacaan bagi siapa pun yang tengah mengalami badai kehidupan; putus asa, kecewa dan segala macam bentuk patah hati yang sungguh melahirkan penderitaan.

Bahwa semua ujian yang dihadirkan, takdir-takdir tak diinginkan, sejatinya adalah cara Tuhan mengajarkan hamba-Nya untuk bersandar pada satu-satunya zat yang mahakuasa, maha segalanya. Sebab akan selalu ada jalan keluar di setiap kesulitan yang menimpa.

Buku yang menenangkan, pelan-pelan, dan pasti: membawa pembaca pada kesejatian hidup, cinta sejati, dan kebebasan hakiki.

Saya ingin orang-orang membaca buku ini sebab bagi saya pribadi, buku ini sungguh melegakan, dan saya sepenuhnya yakin: kata-kata memang akan bisa menjadi obat bagi segala duka. Kata-kata-Nya, yang semestinya mampu memulihkan luka di hati. Tentu, selepas kita kembali dan membacanya sungguh-sungguh.

-Hari kelima-