Tuesday 30 August 2022

Day #26 Ketika Semua Berubah

Hal yang aku takutkan dari perubahan dan bagaimana cara terbaik yang akan aku lakukan untuk menghadapinya.

Jujur saja, aku tidak tahu harus menulis apa. 

Karena perubahan adalah kepastian, kurasa aku tidak akan takut menghadapinya. Apa aku terlalu optimis dan percaya diri dengan segala perubahan yang menunggu di depan sana? Entahlah. Yang pasti, aku tidak akan menolak perubahan. Aku belajar menerima perubahan, bagaimana pun bentuknya. 

Perubahan justru menyadarkanku bahwa tidak ada yang benar-benar abadi di dunia ini. Semua hal memang akan berubah. Seperti dunia tahun 90-an yang tentu saja menjadi sangat berbeda dengan dunia tahun 2022 saat ini. Teknologi yang semakin canggih membuat siapa pun harus beradaptasi jika tidak ingin ketinggalan. Anak-anak begitu akrab dengan gadget, berbagai macam permainan masa lalu perlahan ditinggalkan. Tidak perlu jauh-jauh, aku sendiri menyaksikannya langsung di sekitarku; anak-anak yang lebih suka fokusnya tersita depan layar daripada bermain di luar rumah. 

Perubahan bisa jadi baik, atau malah sebaliknya. Tergantung bagaimana kita meresponsnya. 

Dulu aku takut menjadi tua, kehilangan kekuatan, memori melemah, penuh keriput, pelupa, kondisi kesehatan menurun, atau yang paling parah kembali menjadi seperti anak kecil. Dari sekian hal yang pasti akan berubah, entah mengapa aku malah menghawatirkan perubahan fisik. Mungkin karena ini adalah perubahan paling nyata yang akan dihadapi siapa pun yang berumur panjang. Lalu jika ini bisa dibilang hal yang paling kutakutkan dari perubahan, maka cara terbaik untuk mensiasatinya adalah dengan memperhatikan kesehatan sebaik mungkin sejak saat ini. Bukan hanya karena kesehatan adalah aset penting dan sangat berharga, tapi tubuh kita sejatinya amanah yang harus dipelihara, dijaga sebaik mungkin.

Menjadi tua dengan kondisi yang masih prima tentu menjadi harapan semua orang, sebuah ikhtiar yang layak diperjuangan, setidakpasti apa pun masa depan yang menanti.