Tuesday 9 August 2022

Writing For Healing Journal

Agustus ini aku menantang diri sendiri untuk menulis selama 30 hari dengan tema-tema yang kuambil dari buku "Heal Your Self; Untukmu yang Pernah Terluka" (Novie Ocktaviane). Anggap saja sebagai penebus dua tantangan menulis sebelumnya yang tak kuselesaikan: gratitude journal (hanya sampai seminggu) dan Diary Ramadan yang berhenti di hari ke lima belas. 

Sebenarnya aku ragu bisa menulis konsisten sebulan ini, tapi melihat jejak lalu ternyata aku tidak sesulit itu juga untuk komitmen menulis. Tahun lalu misalnya, aku menantang diri sendiri untuk menulis di igs selama 15 hari, selang seling sepanjang Januari dan berhasil. Ramadan 2020 pun, Alhamdulillah, aku bisa menulis selama 30 hari penuh.

Nah, kali ini kembali aku mencoba untuk 30 hari menulis—yang sebenarnya (saat ini) hanya ingin kusimpan di draf pribadi, nanti di-apload setelah rampung betul, tapi karena pekan pertama rasanya sudah begitu menyenangkan dan aku yakin bisa lanjut, jadi bismillah ... aku memutuskan mulai menyimpannya di sini, hitung-hitung mengisi kekosongan Juni—Juli yang tidak ada tulisan baru sama sekali.

By remembering and retelling events, people can deal and making sense of the past. (Charmaz, 1991)

Day #1 Aku dan Diriku: Persepsi positifku tentang diriku sendiri.

Day #2 Selepas Kau Pergi: Rasanya ditinggalkan oleh orang tersayang dan pembelajaran berharga yang kudapatkan karenanya.

Day #3 Sudah, Aku Memaafkanmu: Seseorang yang ingin aku maafkan, sebab menjadi sebaik-baik hamba-Nya berarti meninggalkan dendam dan permusuhan. 

Day #4 Untukmu yang Menyakiti: Ucapan terima kasih dariku kepada yang pernah menyakitiku, karena kesakitan itu membuatku bertumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Day #5 Surat Untukku di Masa Depan: Jika aku berkesempatan untuk bertemu dengan diriku yang berasal dari masa depan, apa yang akan aku katakan padanya?

Day #6 Hari Terakhirku: Jika ini adalah hari terakhirku hidup di dunia, satu hal penting yang ingin aku lakukan adalah ….

Day #7 Aliran Rasa: Sesuatu yang mendominasi perasaanku selama sepekan ke belakang. 

Day #8 Penyelamatan Terbaik: Aku merasa Allah menyelamatkan Hidupku Ketika … aku nyaris saja menyerah.

Day #9 Ketakutan Terbesarku: Satu hal yang sangat aku takuti dan bagaimana aku bisa menghadapi ketakutan itu.

Day #10 Kepada Masa Depan: Kekhawatiranku akan masa depan: jodoh, karier, keluarga, kematian, dan kehidupan akhirat. Bagaimana aku harus menyikapi kekhawatiran-kekhawatiran itu?

Day #11 Beranjak Dewasa: Aku dan ingatanku tentang menantangnya fase beranjak dewasa.

Day #12 Syukurku kepada-Mu: Aku sangat bersyukur atas kesempatan hidup yang telah Allah berikan untukku, maka sebagai bentuk syukurku aku akan ….

Day #13 Bahasa Cinta: Saat aku sedang sedih, marah, atau kecewa, aku ingin orang lain melakukan ini kepadaku ….

Day #14 Lelahku Hari Ini: Lelah yang aku rasakan atas peran sehari-hariku, yang mungkin tidak orang lain ketahui. 

Day #15 Alhamdulillah, For Everything: Lima hal yang aku syukuri hari ini.


Day #16 Tantangan Itu Biasa, Menyelesaikan Itu Istimewa: Satu hal atau keputusan paling menantang dalam hidupku, bagaimana aku menyelesaikannya, dan hikmah terbaik yang aku dapatkan karenanya.

Day #17 Ingin Mengulangnya, Sekali Lagi: Salah satu momen terbaik dalam hidupku.

Day #18 Jangan Sakiti Aku: Setiap kata-kata, atau perlakuan orang lain terhadapku yang tidak aku sukai dan rencana reaksi terbaik yang akan aku lakukan jika aku mendapatkannya.

Day  #19 Dear, Me: Jika aku berkesempatan untuk bertemu dengan aku di masa kecilku saat berusia 10 tahun, apa yang akan aku katakan padanya?

Day #20 Hidupku Berharga: Tiga hal penting yang paling berharga dalam hidupku yang mambuat aku merasa sangat bersyukur.

Day #21 Simple Things, Big Happiness: 21 hal sederhana yang bisa membuatku merasa bahagia dan menyadari betapa bahagia itu sederhana.

Day #22 Menjadi Nyata di Antara Maya: Lelahnya jiwaku karena sosial media dan bagaimana aku akan menjadikannya sebagai sumber semangat.

Day #23 Tumbuh dari Luka: Ingatanku tentang luka masa lalu.

Day #24 Maaf Terbaik: Hal yang membuatku merasa sulit memaafkan diriku sendiri dan bagaimana caraku untuk bisa menerima diriku dengan kesalahan ini.

Day #25 Aku Berharga: Aku merasa sangat berharga ketika ….

Day #26 Ketika Semua Berubah: Hal yang aku takutkan dari perubahan dan bagaimana cara terbaik yang akan aku lakukan untuk menghadapinya.

Day #27 Kegagalan Terbaik Dalam Hidupku: Kegagalan yang pernah atau sedang dialami, yang mungkin menyisakan luka, tetapi ternyata memberikan pembelajaran berharga.

Day #28 Maaf Untuk Ayah dan Ibu: Meski aku pernah terluka oleh mereka, kini aku ingin memaafkan sebab ternyata itulah yang diinginkan-Nya.

Day #29 Terbanglah Resah: Doa-doa panjangku agar Dia membantuku melewati hari-hari dan melepas keresahan itu.

Day #30 I heal Myself: Ternyata, pulang kepada-Nya adalah cara terbaik yang bisa aku lakukan untuk menyembuhkan luka.

Thanks for reading.