Wednesday 17 August 2022

Day #14 Lelahku Hari Ini

Lelah yang aku rasakan atas peran sehari-hariku, yang mungkin tidak orang lain ketahui.  

(Warning! tulisan kali ini hanya akan berisi curhat sepenuhnya)

Jujur, aku lelah menjadi diriku yang sekarang—saat ini. Aku lelah dengan hari-hari yang kuhadapi. Selalu ada masalah yang harus diselesaikan, to-do list harian yang membuatku merasa bersalah jika tidak kukerjakan—membuat keinginan menonton pun selalu kutahan karena rasanya tidak pantas. Konon, anak INFJ (16 kepribadian MBTI) memang yang paling keras ke diri sendiri, tipe yang menuntut segala sesuatunya mesti berjalan sesuai idealismenya. Jika tidak, reaksinya bisa berlebihan: perasan bersalah ke diri sendiri yang membuat lupa untuk mengapresiasi usahanya sendiri. Kurang lebih seperti aku saat ini.

Hari ini aku merasa tidak melakukan apa-apa yang berarti, tapi lelahnya luar biasa. Mungkin karena faktor overthinking yang kembali. Sudah beberapa malam ini aku menghabiskan 30 menit hingga satu jam pertama saat bangun dengan menatap kosong kegelapan kamar, menunggu alarm berbunyi. Sadar, aku kelelahan secara mental, bukan fisik. Jadi orang highly sensitive person (HSP) memang berat, sangat-sangat bikin capek. Tapi untungkah, ada Me time dan self-talk sebagai solusi untuk memulihkan diri, me-recharge ulang energi sebelum kembali berjuang. 

Tunggu dulu, memangnya apa sih peran yang sedang kujalani hingga merasa secapek ini? Sebenarnya tidak ada. Sekarang aku hanya berstatus tawanan rumah setelah menyelesaikan satu tanggungjawab dan melepas beberapa amanah lalu memilih hanya sibuk dengan diri sendiri. Katanya mau healing dulu, sambil masih menyusun strategi dan rencana ke depan. Selain itu tentu saja menjadi hamba yang berusaha memperbaiki ibadah-ibadahnya, menjadi anak, saudara, teman, dan sahabat yang baik. 

Azan magrib mulai terdengar, sudah waktunya menyelesaikan ini. Dan tiba-tiba saja aku teringat tulisan murabbiyah di story WhatsApp; istirahatnya orang beriman itu capek. Oke, tidak apa-apa untuk lelah, tapi semoga lillah.

—Makassar, 6:17 pm