Tuesday 9 August 2022

Day #4 Untukmu yang Menyakiti

Ucapan terima kasih dariku kepada yang pernah menyakitiku, karena kesakitan itu membuatku bertumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Tulisan yang didedikasikan kepada mereka yang pernah meninggalkan luka mendalam.

Terima kasih, kalian. Teman-teman yang pernah kuanggap sahabat baik selama beberapa tahun kebersamaan kita. Kalian membuatku lebih memahami arti sebuah pertemanan. Tentang betapa pentingnya ketulusan dan kepercayaan dari sebuah hubungan, perihal apa saja yang mesti ada dalam pertemanan yang sehat, hingga bagaimana kita harus menyudahi jalinan jika sudah sampai red flag. Terima kasih sudah menyakiti dengan ketidakjujuran dan hilangnya ketulusan. Dari kalian aku belajar tuk lebih gigih lagi mempertahankan nilai-nilai yang kuyakini. 

Terima kasih, kau yang pernah datang membuat berantakan hati. Kau membuatku sadar, seberapa penting sebuah batasan dalam interaksi agar tak perlu ada perkenalan lebih jauh yang melibatkan perasaan terlalu dalam. Kau mengajarkanku tuk lebih mengenal diri sendiri, lebih aware lagi dengan hati yang begitu rentan. Kau membuatku pulang kepada diriku sendiri. Kembali memijak pada prinsip sebelum terbang lebih jauh. Terima kasih untuk semua ingatan baik dan buruknya. Tidak ada yang sia-sia dari keduanya. Semuanya datang membawa pesan.

Terima kasih, kalian. Keluarga terbaik yang sudah menumbuhkanku, tidak peduli walau lewat cinta sepaket luka-lukanya. Kalian membuatku merasa berharga sekaligus bersyukur sudah dilahirkan dan tumbuh di tengah orang-orang baik; kakak-kakak yang sabar dan orang tua berlimpah kasih. Dari kalian aku selalu belajar bagaimana cara menjaga hubungan, bagaimana saling memahami satu sama lain, bagaimana menjalankan peran masing-masing, hingga bagaimana memaklumi banyak hal di luar kendaliku. 

Katanya, orang yang paling kita sayangi dan paling mencintai kitalah yang paling berpotensi melukai, aku sepakat tapi dengan tanda kutip “bahwa melukai dan dilukai adalah hal biasa dari hubungan. Seterluka bagaimana pun, cinta dan kasih masih lebih besar tuk menerima dan memaafkan. Kita tak lantas berhenti dari perasaan cinta hanya karena luka. Sebab berpotensi melukai juga berarti ada potensi yang sama untuk membahagiakan." Kasih sayang dalam persaudaraan adalah salah satu keajaiban Tuhan dalam sebuah keluarga.   

—Makassar, 4 Agustus 2022