Tuesday 23 August 2022

Day #23 Tumbuh dari Luka


Beberapa takdir memang datang tanpa pertanda—ia memasuki hidup begitu saja. Seperti perangkap. Ketika kau sudah di dalam, tidak ada lagi cara untuk selamat. 

Memori itu masih utuh, bahkan setelah satu dekade berlalu. Masa lalu, bagaimanapun jauhnya tetap terkenang. 

Tentang luka lama. Air mata, mimpi yang gugur dan kematian pertama.

Tiba-tiba saja semua sudah selesai. Tanpa ucapan sampai jumpa dan selamat tinggal. Hanya ada pelukan, penanda perpisahan—sebuah perpisahan dengan tujuan yang tak lagi tertempuh.

Takut mengepung. Malam betul-betul muram. Membayangkan esok adalah resah. Mengintip masa depan seperti berada dalam mimpi buruk tanpa akhir. Lalu semua hanya gelap.

Kau kehilangan, patah oleh pengharapan. Kenyataan menyudutkanmu, merebut setengah jalan yang sudah kau lalui susah payah—kau kembali ke titik nol. 

Kau memang masih berdiri. Di tempat di mana kau tak lagi memiliki langkah.

Akan bagaimana selanjutnya? Kau kehilangan kunci jawaban.

Putus asa itu panjang dan melelahkan. Belajar menerima berkali-kali sama saja dengan tenggelam tapi tak pernah mati.

—Maros, 9:49 pm