Monday 22 August 2022

Day #22 Menjadi Nyata di Antara Maya

Lelahnya jiwaku karena sosial media dan bagaimana aku akan menjadikannya sebagai sumber semangat.

Scroll Instagram sampai bosan, lalu pindah ke Twitter, lanjut membuka Facebook, kembali ke WhatsApp (repeat). Terlalu banyak stimulus, banjir informasi, takut ketinggalan berita, ikut trending, antusias dengan segala yang viral di linimasa. Hiruk pikuk dunia virtual yang menjebak. Lupa, ada dunia nyata yang mesti dihadapi. 

Melihat jauh ke belakang, saat begitu aktif di berbagai sosmed; Facebook hingga instagram. Berselancar di sosial media begitu menyenangkan, bikin kecanduan dan tak jarang malah membuat lupa waktu. Sebuah kebiasaan buruk yang perlahan kutinggalkan. Tidak mudah memang, tapi seiring bertambahnya usia dan banyaknya pemahaman baik, aku tersadarkan—terlalu lama berada di rumah maya betul sangat melelahkan dan bisa menjadi berbahaya.

Setelah berefleksi dan membuat komitmen dengan diri sendiri untuk secara berkala melakukan detox sosmed, Alhamdulillah dunia maya tidak lagi memberi efek negatif seperti dulu; sampai kecanduan—sekarang justru menjadi sumber banyak kebaikan.

Ada semangat untuk memanfaatkan sosial media sebaik-baiknya, tahu batasan dan tujuan setiap kali membuka beranda Maya. Sebab sosial media hanya alat—sesutu yang sebenarnya netral. Penggunanya memiliki kendali penuh; terbawa arus dan kelelahan, atau tetap tenang karena tahu betul, jika aktivitasnya di sosial media adalah sesuatu yang membawa manfaat untuk dirinya. Karena baginya, rumah maya adalah tempat yang nyaman, menjadi sumber ilmu, penuh inspirasi dan energi positif.

9:12 pm